Minggu, 10 Februari 2019

Dukaku

Aku masih diam di tempat ku bernapas
Terpenjara oleh waktu yang telah berlalu
Jiwa yang sunyi di tenggelamkan senja
Seperti noda yang di hapus pasir
Aku adalah bukan kamu yang mengukir kaligrafi
di atas sebuah cermin kosong yang berdebu
Dan kau selalu bisa menjadikannya sempurna
Tangan ku selalu ingin mencapai langit
Menembus serpihan malam yang beku
Namun kaki ku tetap ingin di bumi
Melewati setiap lampu jalan pinggir kota
Di tempat itu aku mencoba lepas dari lapisan duka
Mematahkan ranting pahit yang menusuk ingatan
Mengurung elemen dari sudut kebimbangan
Lalu membakarnya bersama jagat raya ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelangi Rumah Tangga

Setelah menikah kebiasaan hidup akan berubah Biasanya aku tinggal menikmatinya sarapan yang ada di meja Tapi kini aku harus menyiapkannya ...