Sabtu, 30 Maret 2019

Terindah Milikku

Bisikan berjanji lirih tentang keabadian
Dalam pelukan yang membuat lupa terbangun
Manis senyum membelai di awal hari
Dan sebuah tawa membangunkan mentari

Kau adalah tema dalam bait ku
Langkah mu melantunkan irama
Selalu mengikuti arah tujuan
Pergi dan kembali selesaikan kewajiban

Kau bersandar di kursi biru
Bermain dengan pena di meja kerjamu
Sesekali kau bercanda di mataku
Dan kau katakan melepas rindu

Makhluk indah yang pernah ku miliki
Kau lah pereda egoku
Kau lah yang lembut membelaiku
Tapi kenapa bibirmu sulit mengungkap cinta

Berdiri menanti di sudut tangga
Menanti sang peri datang menyapa
Kau kena kan jaket biru dan sendal merah
Tidak mungkin ku palingkan wajah

Bergerak kita menuju senja
Seirama putaran roda
Tak ku lepas pelukanmu
Karena akan ku ingat
Senyum yang melepasku

Jumat, 29 Maret 2019

Kedap Cinta

Tertulis namamu dalam lipatan kecil di sudut hati
Entah di mulai darimana semi cintaku
Kita saling bertatap hati
Bersama menemukan jalan sebuah rasa
Kau mengukir indah wajahku di kening langit
Sehingga nuansa hari mengejutkanku
Sementara aku di balik bahumu
Mengurungkan mata dari tatapan para hamba
Kita di rasuk oleh beban rindu yg meraja
Menjadi pengacau di setiap kita pejamkan mata
Bagian diri kita telah tersimpul kuat
Menghempas dengan pedang para pengikut
Aku dan kau adalah sang penikmat dunia
Karena mimpi hanyalah berkas kosong
Dan kita menciptakan dunia surga
Yang melukis dunia menjadi asing
Semesta tak menjanjikan kita berakhir indah
Tanda akhir di sebuah pinggir kota
Tempat dimana kita pertama memeluk malam
Disitu pula tawa seiring air mata tumpah
Tak bergema dan tak tercium angin
Kita menutup lembaran yg terlewati
Memaksa perih pada dunia yang nyata
Karena bahagia kita terbendung sebuah jiwa

Jumat, 22 Maret 2019

Setengah Hati

Aku ingin menjadi sayap di belakangmu
Aku ingin menjadi pedang di sampingmu
Andai waktu menutup kedua mata
Jangan biarkan cinta ku terlepas
Dari tempat yg jauh aku hanya melihatmu
Dan semakin merindukanmu saat melihatmu
Dari tempat yang tinggi aku berteriak memanggilmu
Dan semakin merindukan namamu
Bagai berjalan di kain sulaman sutera
Aku selalu ingin jatuh ke jiwamu
Menetap di seluruh ragamu
Tidak mudah lubuk hatiku berdiri kokoh
Namun aku selalu kuat bangkit lagi
Tempat terdalam yg menunggumu
Tidak akan ada jejak nama lain
Tak dapat ku genggam dengan hatiku
Tak dapat ku raih dengan cintaku
Meski kau berada di ujung dunia
Aku tak bisa melupakan tentangmu
Meski menangis ribuan kali
Cinta yang ku ingin hanyalah dirimu

Pelangi Rumah Tangga

Setelah menikah kebiasaan hidup akan berubah Biasanya aku tinggal menikmatinya sarapan yang ada di meja Tapi kini aku harus menyiapkannya ...