Entah di mulai darimana semi cintaku
Kita saling bertatap hati
Bersama menemukan jalan sebuah rasa
Kau mengukir indah wajahku di kening langit
Sehingga nuansa hari mengejutkanku
Sementara aku di balik bahumu
Mengurungkan mata dari tatapan para hamba
Kita di rasuk oleh beban rindu yg meraja
Menjadi pengacau di setiap kita pejamkan mata
Bagian diri kita telah tersimpul kuat
Menghempas dengan pedang para pengikut
Aku dan kau adalah sang penikmat dunia
Karena mimpi hanyalah berkas kosong
Dan kita menciptakan dunia surga
Yang melukis dunia menjadi asing
Semesta tak menjanjikan kita berakhir indah
Tanda akhir di sebuah pinggir kota
Tempat dimana kita pertama memeluk malam
Disitu pula tawa seiring air mata tumpah
Tak bergema dan tak tercium angin
Kita menutup lembaran yg terlewati
Memaksa perih pada dunia yang nyata
Karena bahagia kita terbendung sebuah jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar